Thursday, 27 September 2012

Hipster

Apa yang pertama kalian pikirkan setelah mendengar kata ini? Pasti orang yang pake celana dibawah pinggang. Orang disamping adalah salah satu dari sekian banyak orang yang menamakan diri mereka hipster. Hipster disini adalah sebuah sebuah subkultur kontemporer yang muncul sejak tahun 1990-an juga sebuah penolakan budaya (counter-culture) mainstream. Orang-orang ini biasanya anak muda yang biasa tinggal di kota besar dengan ekonomi menengah keatas dan juga tidak tertarik dengan budaya yang mainstream. Seperti dalam fashion, musik dan film.
Tujuan orang-orang hipster menolak budaya non-mainstream adalah sebagai bentuk penolakan. Tapi juga dilakukan untuk membuat sebuah identitas baru. Biasanya orang-orang hipster melakukan hal ini agar terlihat lebih beda  dan terlihat keren di mata orang-orang sekitarnya.
 Simbol-simbol penolakan atau perlawanan yang digunakan oleh para hipster ternyata dilirik juga oleh industri. Berbagai merk baju atau sepatu berlomba-lomba mengeluarkan produk-produk limited edition. Penolakan Hipster pada produk pasaran ternyata menjanjikan pasar tersendiri.Produk yang limited biasanya dijual dengan harga mahal tapi bergengsi jika dimiliki.

Berhubung Hipster kebanyakan berasal dari kaum yang mampu, mereka tidak keberatan untuk mengkonsumsi sesuatu yang eksklusif. Alasan mereka mengkonsumsi sesuatu juga terkadang lebih disebabkan oleh faktor limited dibanding semangat perlawanan yang ada di baliknya. Semakin banyak orang yang mikir mereka itu aneh, maka semakin kerenlah mereka. Mungkin di Indonesia orang hipster tidak akan sepopuler dan se-keren di barat sana. Di indonesia kita lebih mengenal alay untuk orang-orang yang memiliki gaya aneh dan terlihat sangat menggangu.

No comments:

Post a Comment